Thursday, March 22, 2012
Wednesday, March 21, 2012
Masalah pekerjaan ? Siapa takut ?
Setiap pemimpin sudah pasti sangat menginginkan untuk mendapatkan kinerja team yang tinggi dan mendapatkan performa terbaik dari semua orang yang dipimpinnya. Tetapi, tidak jarang yang dihadapi adalah kondisi yang sebaliknya, anggota team yang mengecewakan ditambahkan beberapa permasalahan kinerja yang mau tak mau menguras energi dan pikiran kita untuk mencari ide/alat guna memecahkan permasalahan tersebut.
Berurusan dengan masalah kinerja seperti di atas memang menjadi salah satu bagian paling menantang dan menjengkelkan dari pekerjaan seorang pemimpin. Namun, terkadang yang justru menjadi musuh terburuk adalah kita sendiri dengan membiarkan masalah kinerja tersebut berlarut-larut tanpa ada tindakan perbaikan.
Karena, hal itu memungkinkan masalah tersebut untuk bercokol dan mencemari pekerjaan baik yang dilakukan orang lain.
- Jangan pernah memberi contoh kinerja yang buruk, karena kita akan kehilangan kredibilitas sebagai seorang pemimpin.
- Beberapa hal yang perlu diingat dan tertanam dalam diri kita adalah, bahwa :
- Sebagian besar orang akan bekerja dengan baik selama mereka tahu apa yang harus dilakukan, mengapa mereka harus melakukannya, dan bagaimana melakukannya.
- Sebagian besar orang akan membutuhkan sentuhan lembut sedikit lebih banyak untuk mengembalikan mereka kembali ke jalur yang diharapkan (misalnya : percakapan tentang bagaimana mereka gagal memenuhi harapan dan bagaimana kita dapat membantu untuk mencapainya) .
- Jika sentuhan tersebut tidak bekerja, maka perlu dilakukan pendekatan yang lebih kuat dengan memberikan pernyataan eksplisit tentang konsekuensi negatif yang mungkin akan diterima.
- Jika pendekatan yang lebih kuat juga belum mampu merubah kinerja menjadi lebih positif, maka perlu dilakukan shock therapy untuk pembelajaran.
- Seberat apapun masalah yang dihadapi, yang perlu dilakukan adalah pendekatan dengan cara berdialog yang konstruktif positif. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kinerja individu hingga tingkat yang dapat diterima dan bukan untuk menghukum dia.
- Meningkatkan kompetensi dan ketrampilan anggota team untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang profesional.
- Tetap memastikan bahwa setiap konsekuensi negatif yang kita lakukan adalah sejalan dengan filosofi dan kebijakan team (perusahaan).
“Perilaku apa yang menjadi ciri pemimpin yang efektif dan dihormati?"
Satu hal yang benar-benar dilakukan oleh Pemimpin yang efektif adalah memberikan kendali!
Kalau para Manajer mengambil kendali , maka para Pemimpin justru memberikan nya.
Berikut ini adalah beberapa prinsip yang bisa membantu untuk menjadi Pemimpin yang efektif :
- Mempercayai orang-orang yang menjadi anggota team.
- Membiarkan orang tahu bahwa kita mempercayai mereka.
- Mengkomunikasikan apa yang kita harapkan kepada anggota team.
- Melakukan praktek kepemimpinan situasional (mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan target yang akan dicapaikan dan karakter setiap anggota team).
- Mengambil peran aktif dan berinisiatif untuk mengembangkan sumber daya anggota team.
- Membiarkan orang tahu bahwa pertumbuhan dan perkembangan mereka adalah penting untuk team.
- Menunjukkan betapa pentingnya pengembangan mereka dengan memberi mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
- Mengembangkan kompetensi dan kepercayaan diri para anggota team sehingga mereka termotivasi untuk terus berkembang dengan kesadaran sendiri.
- Mengambil tanggung jawab untuk membuat para anggota team menjadi "pemenang."
- Tidak bertindak sebagai penopang bagi mereka tetapi menjadi KATALIS untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Catatan :
KATALIS : fungsinya memperlancar dan mempercepat suatu proses tanpa mempengaruhi / merubah hasilnya.
Monday, March 19, 2012
Memberdayakan Team "Bintang-Lini-Tengah"
Anggota team "bintang-lini-tengah" bisa jadi merupakan campuran dari berbagai jenis karyawan, baik yang yunior maupun yang sudah senior, dari beberapa bagian dengan pengalaman dan disipin ilmu yang mungkin berbeda.
Beberapa di antaranya mungkin telah mencapai kualitas terbaik pada masa sebelumnya, tetapi, apa pun alasannya, telah menjadi kurang produktif (prestasinya mulai menurun). Anggota team dalam kategori ini mungkin memiliki beberapa perilaku "Super Star" tapi kurang konsisten dalam kinerja mereka secara keseluruhan.
"Bintang-lini-tengah" ini sering kali merupakan tulang punggung dan menjadi motor penggerak team. Mereka adalah orang penting yang akhirnya bisa menjadi "Super Star" ... atau malah sebaliknya, "Falling Star". Semua tergantung pada keterampilan kepemimpinan kita. Pemberdayaan dan peningkatkan performa dari "Bintang-lini-tengah" akan menentukan tingkat keberhasilan team kita.
Bagaimana cara kita mempengaruhi kinerja dari "Bintang-ini-tengah" ?
Beberapa di antaranya mungkin telah mencapai kualitas terbaik pada masa sebelumnya, tetapi, apa pun alasannya, telah menjadi kurang produktif (prestasinya mulai menurun). Anggota team dalam kategori ini mungkin memiliki beberapa perilaku "Super Star" tapi kurang konsisten dalam kinerja mereka secara keseluruhan.
"Bintang-lini-tengah" ini sering kali merupakan tulang punggung dan menjadi motor penggerak team. Mereka adalah orang penting yang akhirnya bisa menjadi "Super Star" ... atau malah sebaliknya, "Falling Star". Semua tergantung pada keterampilan kepemimpinan kita. Pemberdayaan dan peningkatkan performa dari "Bintang-lini-tengah" akan menentukan tingkat keberhasilan team kita.
Bagaimana cara kita mempengaruhi kinerja dari "Bintang-ini-tengah" ?
- Membangun kepercayaan diri anggota-team dengan meningkatkan tanggung jawab mereka. Mulai dari yang kecil dan kemudian akan meningkat saat mereka mencapai sukses yang lebih besar.
- Secara berkala memberikan umpan-balik positif dan akurat.
- Mengajarkan kepada anggota team bagaimana menetapkan tujuan untuk menjaga agar mereka tetap fokus dan bertanggung-jawab pada tujuan team.
- Membimbing mereka untuk menjadi "super star", mengajak mereka melakukan hal-hal yang baik, dan kemudian memberikan penghargaan pada kinerja mereka.
Subscribe to:
Posts (Atom)