Pages

Wednesday, July 4, 2012

Jadilah virus

Siapapun pasti akan jijik bahkan mungkin akan ngeri untuk membayangkan makhluk ini, virus, kuman atau bakteri.
Dalam pengertian orang awan bisa berarti sama artinya "penyebar penyakit".
Sekali lagi dalam kacamata orang awan makhluk-makhluk tadi adalah makhluk bersel satu yang berkembang-biaknya dengan cara membelah diri.

Sepintas makhluk ini adalah jahat, merusak bahkan tidak jarang menyebabkan penderitaan yang panjang sampai pada kematian.Makhluk ini berkembang dengan sangat cepat.
Ya .... mereka mereka membelah diri, 1 jadi 2, 2 jadi 4, 4 jadi 8 dan seterusnya hingga mencapai ribuan bahkan jutaan dalam waktu yang singkat.

Allah tidak pernah menciptakan makhluk produk gagal, cacat tanpa ada manfaat. Termasuk juga makhluk-makhluk di atas.
Adakah yang baik dari makhluk-2 di atas ?
Ya, ada. Caranya membelah diri.
Mari kita coba melakukan hal yang sama dengan makhluk tadi, tentu saja bukan untuk sesuatu yg negatif, tapi justru sebaliknya.

Kalau kita pintar mari kita buat orang lain sama pintarnya dengan kita.
Kalau kita kaya mari kita bantu orang lain agar bisa menghasilkan dan kaya seperti kita.
Kalau kita sukses, ayo kita bimbing dan bekali orang lain sehingga menjadi sukses dan bisa juga mensukseskan orang lain.


AYO RAME-RAME JADI VIRUS.
JADILAH VIRUS-VIRUS KEBAIKAN.
JADILAH VIRUS-VIRUS KEDAMAIAN.


Tuesday, April 10, 2012

Manakala Hidupmu Tampak Susah Untuk Dijalani

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya.

Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menyetujuinya.

Kemudian professor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para muridnya, Apakah toples itu sudah penuh? Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples...

Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh?
Para murid dengan suara bulat berkata, "Yaa!"

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa...

"Sekarang," kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang lainnya - hal-hal yg sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples,"  lanjut profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."

"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian"

"Jadi..."
"Berilah perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu.
Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan.

Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah, dan memperbaiki mobil atau perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf - Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kalau Kopi yg dituangkan tadi mewakili apa?"
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat"

Thursday, March 22, 2012

Kunci Sukses Seorang PEMENANG

Sering kali hidup itu terasa begitu berat dan melelahkan.
Tidak peduli seberapa banyak energi yang kita keluarkan,
Tak peduli seberapa banyak pikiran yang telah kita curahkan,
Tak peduli seberapa sering kita mencoba dan terus mencoba,
Tak peduli seberapa keras kita bekerja,
Tapi, sampai saat ini tujuan itu belum tercapai sama sekali.
Sementara itu .......
Di sisi lain, ada bagian dari dalam diri kita yang terus membujuk, merayu dan memaksa diri ini untuk berhenti ... dan menyerah ...

Di sekitar kita, di luar sana ... beberapa orang bisa mendapatkan dan menciptakan hal-hal yang luar biasa, yang mungkin belum pernah dipikirkan dan dilakukan oleh orang-orang pada umumnya.
Kalau mereka bisa melakukannya, kita pasti juga BISA.
KITA BISA KALAU KITA MAU.
Apa yang mereka punyai dan kita tidak memilikinya ?
Apa yang dapat kita pelajari dari diri mereka ?

1. Komitmen
2. Terbuka
3. Ulet dan tekun
4. Lentur dan fleksibel
5. Keyakinan yang kuat
6. Selalu bersyukur
7. Penuh gairah

Adakah semua itu dalam genggaman kita ?

PEMENANG bukanlah orang yang tidak pernah gagal.
PEMENANG adalah orang yang tidak pernah berhenti belajar dan terus mencoba....

Wednesday, March 21, 2012

Masalah pekerjaan ? Siapa takut ?



Setiap pemimpin sudah pasti sangat menginginkan untuk mendapatkan kinerja team yang tinggi dan mendapatkan performa terbaik dari semua orang yang dipimpinnya. Tetapi, tidak jarang yang dihadapi adalah kondisi yang sebaliknya, anggota team yang mengecewakan ditambahkan beberapa permasalahan kinerja yang mau tak mau menguras energi dan pikiran kita untuk mencari ide/alat guna memecahkan permasalahan tersebut.

Berurusan dengan masalah kinerja seperti di atas memang menjadi salah satu bagian paling menantang dan menjengkelkan dari pekerjaan seorang pemimpin. Namun, terkadang yang justru menjadi musuh terburuk adalah kita sendiri dengan membiarkan masalah kinerja tersebut berlarut-larut tanpa ada tindakan perbaikan.
Karena, hal itu memungkinkan masalah tersebut untuk bercokol dan mencemari pekerjaan baik yang dilakukan orang lain.

Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menangani masalah-masalah di atas ?
  1. Jangan pernah memberi contoh kinerja yang buruk, karena kita akan kehilangan kredibilitas sebagai seorang pemimpin.  
  2. Beberapa hal yang perlu diingat dan tertanam dalam diri kita adalah, bahwa :    
    • Sebagian besar orang akan bekerja dengan baik selama mereka tahu apa yang harus dilakukan, mengapa mereka harus melakukannya, dan bagaimana melakukannya.
    • Sebagian besar orang akan membutuhkan sentuhan lembut sedikit lebih banyak untuk mengembalikan mereka kembali ke jalur yang diharapkan (misalnya : percakapan tentang bagaimana mereka gagal memenuhi harapan dan bagaimana kita dapat membantu untuk mencapainya) .
    • Jika sentuhan tersebut tidak bekerja, maka perlu dilakukan pendekatan yang lebih kuat dengan memberikan pernyataan eksplisit tentang konsekuensi negatif yang mungkin akan diterima.
    • Jika pendekatan yang lebih kuat juga belum mampu merubah kinerja menjadi lebih positif, maka perlu dilakukan shock therapy untuk pembelajaran.
    • Seberat apapun masalah yang dihadapi, yang perlu dilakukan adalah pendekatan dengan cara berdialog yang konstruktif positif. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kinerja individu hingga tingkat yang dapat diterima dan bukan untuk menghukum dia.
  3. Meningkatkan kompetensi dan ketrampilan anggota team untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang profesional.
  4. Tetap memastikan bahwa setiap konsekuensi negatif yang kita lakukan adalah sejalan dengan filosofi dan kebijakan team (perusahaan).

“Perilaku apa yang menjadi ciri pemimpin yang efektif dan dihormati?"

Satu hal yang benar-benar dilakukan oleh Pemimpin yang efektif adalah memberikan kendali!
 
Kalau para Manajer mengambil kendali , maka para Pemimpin justru memberikan nya.
 
Berikut ini adalah beberapa prinsip yang bisa membantu untuk menjadi Pemimpin yang efektif :
  • Mempercayai orang-orang yang menjadi anggota team.
  • Membiarkan orang tahu bahwa kita mempercayai mereka.
  • Mengkomunikasikan apa yang kita harapkan kepada anggota team.
  • Melakukan praktek kepemimpinan situasional (mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan target yang akan dicapaikan dan karakter setiap anggota team).
  • Mengambil  peran aktif dan berinisiatif untuk mengembangkan sumber daya anggota team.
  • Membiarkan orang tahu bahwa pertumbuhan dan perkembangan mereka adalah penting untuk team.
  • Menunjukkan betapa pentingnya pengembangan mereka dengan memberi mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
  • Mengembangkan kompetensi dan kepercayaan diri para anggota team sehingga mereka termotivasi untuk terus berkembang dengan kesadaran sendiri.
  • Mengambil tanggung jawab untuk membuat para anggota team menjadi "pemenang."
  • Tidak bertindak sebagai penopang bagi mereka tetapi  menjadi  KATALIS untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Catatan :
KATALIS : fungsinya memperlancar dan mempercepat suatu proses tanpa mempengaruhi / merubah hasilnya.

Monday, March 19, 2012

Memberdayakan Team "Bintang-Lini-Tengah"

Anggota team "bintang-lini-tengah" bisa jadi merupakan campuran dari berbagai jenis karyawan, baik yang yunior maupun yang sudah senior, dari beberapa bagian dengan pengalaman dan disipin ilmu yang mungkin berbeda.
Beberapa di antaranya mungkin telah mencapai kualitas terbaik pada masa sebelumnya, tetapi, apa pun alasannya, telah menjadi kurang produktif (prestasinya mulai menurun). Anggota team dalam kategori ini mungkin memiliki beberapa perilaku "Super Star" tapi kurang konsisten dalam kinerja mereka secara keseluruhan. 
"Bintang-lini-tengah" ini sering kali merupakan tulang punggung dan menjadi motor penggerak team. Mereka adalah orang penting yang akhirnya bisa menjadi "Super Star" ... atau malah sebaliknya, "Falling Star". Semua tergantung pada keterampilan kepemimpinan kita. Pemberdayaan dan peningkatkan performa dari "Bintang-lini-tengah" akan menentukan tingkat keberhasilan team kita.

Bagaimana cara kita mempengaruhi kinerja dari "Bintang-ini-tengah" ?

  • Membangun kepercayaan diri anggota-team dengan meningkatkan tanggung jawab mereka. Mulai dari yang kecil dan kemudian akan meningkat saat mereka mencapai sukses yang lebih besar.
  •  Secara berkala memberikan umpan-balik positif dan akurat.
  • Mengajarkan kepada anggota team bagaimana menetapkan tujuan untuk menjaga agar mereka tetap fokus dan bertanggung-jawab pada tujuan team.
  • Membimbing mereka untuk menjadi "super star", mengajak mereka melakukan hal-hal yang baik, dan kemudian memberikan penghargaan pada kinerja mereka.